Wednesday, January 23, 2013

Menari di Atas Awan






Judul: Menari di AtasAwan
Genre: Novel Romantis
Bahasa: Indonesia
Tebal: 180 + vii
Ukuran: 12 X 17 cm
Penulis: Agnes Bemoe
Penerbit: Dunia Buku Publishers
Tahun Terbit: Juni 2011
ISBN: 978-602-8955-56-4
Penghargaan/Pameran:
Buku ini diikutkan dalam Pameran Buku di Kedubes Indonesia di Swiss karena konten lokalnya yang kental, pada Agustus 2011.

Cerita:
Rina, gadis angkuh dan keras kepala itu, tiba-tiba menyadari bahwa cinta yang biasanya jadi bahan permainannya, sekarang berbalik mempermainkannya! Apakah ini ada hubungannya dengan Wen, “toy-pet”-nya masa SMP dulu?


Rina berusaha memperbaiki diri. Tidak hanya itu saja, ia juga berusaha mencari Wen dan minta maaf padanya. Ia begitu senang, ketika Wen tidak hanya memaafkannya, tapi juga menawarkan cinta.
Nyatanya, Rina keliru. Wen tidak benar-benar datang dengan cinta. Sebaliknya, Wen sudah menyiapkan skenario untuk membalas dendam, termasuk meninggalkannya begitu saja setelah menghamilinya!
Rina terjebak antara janinnya dan ayah si janin itu!

***

Wen, cowok lugu, culun, dan dingin asal kota kecil Bagansiapiapi ini bermetamorfosa menjadi pria sukses yang tampan, dengan karir mengkilat di Singapura. Berderet gadis yang berharap menjadi pacarnya. Namun, Wen sama sekali tidak bisa menerima para gadis itu. Wen tidak bisa lagi menerima cinta apa pun, semenjak cinta pertamanya diluluhlantakkan oleh Rina.


Kesempatan bertemu lagi dengan gadis itu tidak disia-siakan oleh Wen. Ia segera balik menghancurleburkan gadis yang pernah dicintainya itu. Namun, Wen sama sekali tak menyangka bahwa Rina tak pernah bisa hilang dari pikirannya. Bahkan ketika ia sudah berhasil melampiaskan dendamnya.


Sekali lagi, ia bertekad mencari Rina. Kali ini sebagai seorang lelaki, bukan monster berdarah dingin yang haus pembalasan dendam…



Potongan Cerita:
Sambil menghela napas berat ia mulai mengetik.

-    Pengen ketemu titik titik -
Rina mengklik ikon share. Status yang alay sebetulnya, pikir Rina sendiri. Tapi, Rina tak dapat menahan diri untuk mengungkapkan keinginannya bertemu Wen. Hanya saja, ia terlalu malu untuk menuliskan nama Wen di statusnya.



Komentar Pembaca:
Membaca cerita ini serasa pulang ke Bagansiapiapi, gambaran tentang kotanya sangat detil namun tidak membosankan, apalagi kisah cintanya sangat menyentuh, begitu membaca beberapa paragraph rasanya tidak mau berhenti sebelum sampai ke epilognya. – Malinda Hong, penulis, asal Bagansiapiapi -
“Menari Di Atas Awan” adalah sebuah kisah dua anak manusia, Rina dan Wen yang saling mencintai. Namun cinta bukanlah melulu berisikan hal-hal yang manis. Seperti yang dikisahkan di novel ini, cinta itu mengandung berbagai rasa. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah novel ini. Cinta pada akhirnya akan mengalahkan semua perasaan dendam yang tak terkatakan sekali pun. ~Bhudi Tjahja~, penulis buku “BAHAGIALAH sekarang juga!”, Tanggerang. 


Sungguh menakjubkan imajinasi sang penulis, Agnes Bemoe, dalam merangkai kisah cinta yang dibalut dendam. - Itha Seranz, Penulis, Ibu Rumah Tangga, Bekasi. 

"Aku belum pernah ke Bagansiapiapi, tapi nuansanya nyata sekali sampai membuatku kangen dengan Chinatown di Surabaya. Yang tak kalah nyata adalah perasaan si Wen. Ah, jatuh cinta memang sejuta rasanya. Brilliant, Nes, gambaran gejolak diri Wen. Aku sampai ikutan marah, sedih, tapi juga romantis." - Melly Sutjitro, Penulis Buku Anak, Ibu Rumah Tangga, Jakarta. 

Saya tidak bisa berhenti membaca karena penasaran! Dan, setelah disiksa oleh rasa penasaran, saya sungguh terpaku pada ending yang tidak terduga! Dan, sebagai seorang guru Bahasa Indonesia, saya rasa novel ini sangat cocok untuk mengajarkan materi “Analisa Budaya”.  - Mulyani A. Kurniaty, Guru Bahasa Indonesia di sebuah SMA, Pekanbaru. 

Novel yang bermakna, memadukan kisah cinta, budaya, serta disisipi dengan pesan moral. Mantaplah!  - Veronica L. Sabina, Bandung, Psikolog, tinggal di Bandung. 

Mbak Agnes, novel "Menari di Atas Awan"-nya bagus banget, seolah-olah aku berada dalam cerita tersebut! – Suzanna Agustina, karyawati, Bekasi.
Buku tante nyampe kemaren, langsung finish baca di sekali duduk, ngalir kali lah tante bahasanya, ky lagi liat tante lg ngomong aja, haha..thank you ya :) – Riawani Elyta, Novelis

4 comments:

  1. Selamat ya mbak Agnes, moga bisa mendokumentasikan karyamu di sini dengan baik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur nuwun, Mbak Astri, ini salah satu rencana 2013: punya blog khusus untuk buku yang published. Mumpung belum banyak, Mbak :D

      Delete
  2. wah, puan Agnes, tak kusangka ada novel cantik macam ni..
    *tak sabar berangkat ke Tobu*

    ReplyDelete